Indonesian Text Version - Click here for English text

OK Tedi di Papua Nugini sangat berfokus pada keselamatan operator — sebagai bagian dari komitmen ini, mereka telah membentuk sistem Analisis Kinerja Operator (OPA) system. yang terintegrasi penuh. Dalam kerjasama jangka panjang dengan Immersive Technologies kini menggunakan teknologi optimisasi tenaga kerja terdepan dari Immersive untuk mendorong peningkatan dalam pengembangan tenaga kerja.

Menyusul suksesnya pelaksanaan proyek Continuous Improvement dan Managed Services, oleh Immersive Technologies, maka OK Tedi memutuskan untuk menerapkan OPA di lokasi dengan dua tujuan yaitu meningkatkan keselamatan operator dan menjaga kondisi alat berat. Dengan menggunakan scorecard operator secara elektronik dari OPA, OK Tedi dapat menelusuri setiap indikator kinerja operator. Indikator-indikator ini dapat digunakan untuk melihat bagaimana seorang operator dibandingkan dengan rekan-rekan mereka atau apa yang menjadi tren dari waktu ke waktu. Pemeringkatan semua operator juga memberikan peluang unik untuk memotivasi rasa kepemilikan pribadi atas statistik dan kinerja keselamatan, serta memberikan manajemen alat yang efektif untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas lokasi tambang secara menyeluruh.

Data OPA dapat di filter khusus pada kesalahan alat, performa pada alat yang berbeda-beda, over time dan sejarah pelatihan untuk mendapatkan akar penyebab dari suatu tren kinerja. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi operator yang sangat beda dalam hal peringkat resiko atau kinerja terhadap metrik utama (seperti spot time, kecepatan rata-rata dengan muatan dan rata-rata per ton km/jam).

“OPA memungkinkan analisis yang lebih cepat dari kinerja operator tambang untuk mengidentifikasi tren atau pola untuk mengurangi risiko yang terkait pada tingkat keandalan alat dan metrics produktivitas operator. Kini kami memiliki platform data operator komprehensif yang nyata untuk mendekati operator dan berdiskusi mengenai kebutuhan pelatihan atau dapat digunakan untuk menentukan reward dan pengakuan kinerja yang baik berdasarkan kriteria resiko dan produktivitas,”

Dengan berbagai sumber data operasional yang terintegrasi dalam OPA, OK Tedi dengan mudah mengidentifikasi insiden peristiwa bias bingkai tinggi yang tinggi, oleh karena itu pelatihan simulator menjadi prioritas bagi operator yang berkontribusi pada jumlah kesalahan tertinggi. Setelah mengindentifikasi kelompok atau individu operator yang berkinerja buruk, maka dapat dipilih dan dirujuk pada laporan analisis kebutuhan pelatihan. Pelatihan simulator kemudian dapat dilakukan, dan data pelatihan secara otomatis dikirim kembali ke OPA — tanpa intervensi manual. Skenario pelatihan kesalahan umum dapat mengharuskan operator untuk menavigasi truk yang dimuat di atas kondisi jalan yang kasar atau memuat dan membuang menggunakan prosedur yang benar. Kemudian dapat digunakan sebagai asesmen retensi dan dampak pelatihan.

“Di OK Tedi, analisis yang sebelumnya memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu, sekarang membutuhkan beberapa menit, mengintegrasikan sistem data yang berbeda dengan data yang dihasilkan simulator, menyediakan platform tunggal yang kuat untuk perencanaan pengembangan tenaga kerja.”

OK Tedi berencana untuk memperluas penggunaan OPA pada alat-alat lainnya untuk mendukung operasional.